TERIMA KASIH KAKAK...
(Ini hanya cerita buatanku) KRING...!!,bel
istirahat SD Melati Indah berbunyi.Menandakan pelajaran telah usai dan saatnya
anak-anak untuk pulang.Terdengar seruan anak kelas 6A,yang sangat
keras.’’Akhirnya pulang’’ seru Doni kakakku,’’Doni nanti jangan lupa ya...,kita
ada latihan basket,jangan lupa’’ kata Endi,ketua basket paling ganteng dan
paling pinter.’’santai bro..’’ kata kak Doni,’’kakak nanti aku ada tugas
bantuin loh ya,inget’’ kataku pada kak Doni,’’Santai aja,kakak inget kok’’ kata
kak Doni sambil memberantakan rambutku.’’Baik anak-anak saatnya pulang,silahkan
doa masing-masing dan juga langsung pulang’’ kata Bu Umi,guru terfaforitku dan
paling narsis,kalau di suruh selfie.
Anak-anak kelas 6A langsung berhamburan
keluar.Oh iya perkenalkan namaku Reni,anak cewe di kelas 6A,paling kecil
umurnya,aku suka internetan,masak,dan juga selfie.Dijalan aku ngobrol dengan
kak Doni dan juga Rani.
Oh iya kenalin juga Rani...,dia ini adik aku yang
ke-3,paling kecil.’’kakak Doni nanti aku di ajarin,matematika ya’’ kata Rani
yang masih duduk di bangku kelas 4B.’’Siap..’’ kata kakak ku tegas.Aku selalu
salut dengan kakak ku ini,tidak pernah menolak apa yang di mau adiknya selalu
perhatian.Hingga tiba-tiba aku melamun,dan tertinggal oleh kak Doni dan Rani
yang masih asyik mengobrol.Dan tiba-tiba tanpa aku sadari ada sebuah mobil yang
menabrak aku,suara yang amat keras terdengar oleh beberapa orang yang juga
sedang,berjalan di jalan itu.Aku pun pingsan dan mengeluarkan banyak
darah.’’ADEK...’’ teriak kak Doni yang sempat ku dengar,sebelum aku
pinsan...,aku tak tahu apa yang terjadi saat ini...Yang aku tahu hanyalah aku
sudah berada di Rumah Sakit.Tampak kakak Doni begitu panik,berserta adikku.Mama
dan papaku belum datang.’’halo...,mama Reni kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah
Sakit.Mama cepet dateng ya’’ aku mendengar kak Doni menelepon mama.Akhirnya aku
tiba di ruang perawatan medis,dokter dan suster membalut lukaku di kepala,dan
di tanganku.Rasa sakit aku tahan,demi menenangkan kak Doni,dan juga Rani.Setelah
aku di masukan di kamarku,kak Doni dan juga Rani menghampiriku.’’Gimana
kak,masih sakit?’’ tanya adikku Rani dengan mata memerah,menahan
tangis,’’enggak udah gak apa-apa kok...,cuman nyeri di tangan’’ jawabku
bohong,padahal masih terasa sangat pusing,dan juga sakit pada kepala dan
tanganku.’’Kak Doni..,mama sama papa mana?’’ tanyaku kepada kak Doni,’’mama
sama papa baru di jalan,kamu sabar ya’’ kata kak Doni dengan nada menenangkan
ku.Aku hanya melihat langit-langit kamarku.’’Kakak Doni gak BBM mama sama papa
aja,biar cepet kesini?’’ tanya Rani.’’Memangnya ada apa sih?’’ tanyaku
kebingungan.Tiba-tiba ada suster yang membawakan makanan untukku,dan
obat-obatan.’’Reni...,ini di makan ya makanannya,juga di minum obatnya biar
lekas sebuh’’ kata suster mengingatkan,’’baik sus’’ kataku.’’Loh mama sama papa
Reni mana?,kok cuman ada kakak sama adiknya?.Nanti kalau mama sama papa udah
dateng kasih tahu,suruh jaga Reni ya.Ya sudah,suster tinggal dulu ya’’ kata
suster panjang lebar,’’baik suster’’ kata kak Doni.Akhirnya suster tadi sudah
pergi,beberapa jam kemudian mama dan papaku datang.’’Reni...,kamu gak apa-apa
sayang?’’ tanya mamaku,’’ga apa-apa kok ma’’ jawabku menahan tangis.Papaku
mengobrol dengan kak Doni, Rani tertidur di bangku karena kecapean,mamaku
mengurusku.’’Kak Doni ga latihan basket?’’ tanyaku,’’enggak kak Doni pengin
ngejagain kamu aja kok’’ kata kak Doni.’’Doni kamu latihan saja,biar mama yang
ngejagaain Reni,juga Rani.Lagian dari tadi kamu belum ganti kan,kamu belum
makan.Kalau Rani tadikan sudah makan bekal kamu,dan juga dia sudah
ganti.Mending kamu pulang dan latihan basket’’ kata papa panjang
lebar,’’tapi..’’ kata kak Doni sesaat ‘’papa hantar yuk’’ bujuk papa dengan
nada sabar.Akhirnya kak Doni mau pulang dan berlatih basket,dengan
teman-temannya.’’Rani bangun...’’ mama membangunkan Rani,’’ada apa sih ma?’’
kata Rani setengah sadar,’’Kamu makan dulu ya,ini mama udh belikan yuk’’ kata
mama.Akhirnya Rani mau makan,dan aku juga makan dari rumah sakit.’’Mama,aku mau
ketemu sama kakak’’ kata Rani kepada mamaku,’’em...,kakak sebentar lagi pulang
kok,kamu tidur aja ya’’ kata mamaku menenangkan Rani. Beberapa jam yang
lama,akhirnya kak Doni,berserta papa sampai di rumah sakit lagi.Papa membawa
tas besar,yang isinya alat kerja papa,dan mama,lalu baju untuk Rani,dan kak
Doni,dan sedikit buku pelajaran untuk belajar kak Doni,dan juga
Rani.’’Em...,Doni kamu sudah makan?’’ tanya mama,’’belum ma..’’ jawab kak
Doni,sembari duduk di sofa panjang.’’Nah ini,tadi mama belikan makanan untuk
Rani,dan juga kamu Doni.Tadi Rani sudah makan,nah sekarang giliran kamu ya,yang
makan’’ suruh mama.’’Ok mam...’’jawab kak Doni dengan penuh semangat.Aku selalu
salut dengan kak Doni,tidak pernah mengeluh dan selalu menyembunyikan rasa
tidak senangnya,di hadapan semua orang.Kak Doni makan dengan lahapnya,sampai
aku yang melihatnya tertawa lepas.’’hahahahaha kakak makannya lucu
banget,,hahahahaha..’’ ketawa ku.Kak Doni hanya melihatku dengan malu,dan
melanjutkan makannya.’’Kakak,ku mohon untuk selalu bersamaku’’ kataku dalam
hati.Tiba-tiba Rani bangun,dan meminta agar kak Doni lekas mengajarinya tentang
Matematika,sesuai obrolan tadi siang,di perjalanan.’’Kak Doni udah pulang,kak
ajarin aku Matematika ya..’’ sahut adikku dengan semangatnya,’’Ok’’ jawab
kakak,setelah menghabiskan makanannya.Kak Doni selalu setia kepada adik
perempuannya,entah mengapa.Namun yang penting,aku sayang kakak.’’Doni,Rani
besok untuk sementara kalian libur sekolah dulu.Kita fokus ke Reni ya’’ kata
papa,’’baik pa’’ jawab Rani.Aku hanya melirik kak Doni,yang masih tetap sabar
mengajari Rani,yang tidak mengerti-mengerti.Tiba-tiba ada suster
datang,’’selamat malam,ini makan malam untuk adik Reni,dan ini ada obat.Nanti
bisa dimakan makannya,dan juga diminum obat-obataanya.’’ Kata suster
padaku,’’baik sus’’ jawabku.’’Apakah ini orangtua dari adik Reni?’’ tanya
suster kepada mama dan papa,’’benar,ada apa ya sus?’’tanya papa,’’di mohon
untuk selalu menjaga anak-anaknya,terima kasih selamat malam’’ pamit
suster.Lalu mama,duduk di kursi yang dekat dengan tempat tidurku,dan menyuapi
aku.Papa masih bingung dengan perkataan suster tadi,papa hanya memegang
handphone sebagai informasi.’’Papa mau telepon tante Mesi dulu ya,supaya ke
jogja’’ kata papa,’’buat apa pa,telepon tante Mesi?’’ tanyaku.’’Kan,kamu
keponakan kesayangannya,jadi harus di beri tahu dong.’’ Jawab mama.Aku hanya
diam,dan merenung semuanya.’’Mengapa kejadian tadi siang,harus terjadi?,mengapa
harus aku yang kena?,mengapa bukan kak Doni aja yang kenak?’’ kataku dalam
hati.Tanpa aku sadari aku membenci kak Doni,karena tidak bisa menjaga
aku.Semenit,sejam aku mulai membenci kak Doni,tapi mengapa aku bisa membenci
tanpa aku inginkan.Semua ini seperti dorongan di hatiku untuk membenci kak Doni.Namun aku tetap bisa
menahannya,dan tidak tergoda dengan alasan,mengapa aku bisa membenci kak
Doni.’’Nah udah kan dek,sekarang kamu bobok ya’’ kata kakak Doni,pada adikku
Rani,’’iya kak’’ jawab Rani.Kak Doni menghantarkan Rani,ke sofa panjang dan
juga mengambil selimut kesayangan Rani.Kak Doni tersenyum kecil padaku,aku pun
membalas senyuman itu juga.’’Doni,kamu tidur di rumah?,atau di sini?’’ tanya
mama,’’papa dimana?’’ tanya kak Doni.’’Kalau papa ya jaga rumah,jadi nya pulang
sayang’’ jawab mama.’’Aku di sini aja,jagain Reni,sama Rani’’ kata kak
Doni,sambil duduk di tikar yang sudah di sediakan oleh Rumah Sakit,yang aku
inap ini.Malam-pun,menjadi pagi,lalu siang.Pada siang ini Bu Umi
menjengukku,bersama Sintha,Mega,dan Nike (sahabatku).’’Gimana udah mendingan?’’
tanya bu Umi.’’Udah kok bu.’’ Kataku semangat, ‘’Jadi kamu bentar lagi udah
bisa masukkan?’’ tanya Sintha,aku pun mengangguk.Sintha,Mega,dan Nike saling
tersenyum.’’Oh iya ini ada beberapa buah.Ini hasil iuran kelas 6B,kamu makan
ya’’ kata bu Umi,sambil menaruh buah-buahan di meja samping sofa panjang.’’Oh
iya mana mama,Rani,sama kak Doni kok gak keliatan’’ tanya Mega,’’oh kak Doni
baru ke apotik Rumah Sakit,sama Rani...,kalau mamaku ke Kantin beli makanan
buat kak Doni,sama Rani,sama aku juga pastinya hahahaha’’ jawabku.Tiba-tiba
mamaku datang,’’Nah itu mama ku’’ kataku sambil menunjuk mamaku,yang berjalan
menuju ke arah ku,’’eh...,bu Umi,Mega,Sintha,sama Nike kesini.Rame ya jadinya’’
kata mamaku.’’ya sudah bu,kita pulang dulu ya’’ pamit bu Umi,’’oh iya bu
silahkan,lagian ini Reni juga bentar lagi pulang’’ kata mamaku,sambil
menghantarkan bu Umi ke depan pintu.Aku sangat senang karena di kunjungi
orang,tidak lama kemudian kak Doni dan Rani,sudah balik ke kamarku.Tidak terasa
hari sudah menjelang malam,aku pun meminum obat yang sudah di berikan dari
rumah sakit.Malam ini aku ronsen
tentang tanganku,apakah sudah berangsur baik.Hati ini berdebar-debar,serasa
ingin lepas dari dadaku.Beberapa menit berlalu,akhirnya sudah selesai.Kak Doni
menungguku dengan sangat khawaktir,begitu juga Rani,dan mama.Dimana
papa,seharusnya papa menemaniku selalu,kenapa papa meninggalkan ku?.Di
kamarku,aku menahan tangis karena papa tidak menemaniku,’’kenapa
sayang,kelihatannya kamu mau nangis?’’ tanya mama,mendekatiku ,’’papa mana?’’
tanyaku kepada mama. “Papa... lagi pulang” jawab mama ,,, “dik,kamu tidur dulu
aja,gimana?”